Hati manusia terlalu mudah berubah. Adakalanya sedingin
salju melayan bahagia namun adakalanya dihiris bisanya menahan rasa. Kenapa
kini kau makin berubah duhai hati. Adakah kerna hidupmu yang kian berliku atau
cintamu yang memaku padu?
Dulunya, hati itu terlalu menyanyangi, malah teguh
melindungi. Tiada unsur memaksa malah permintaannya mudah untuk diterima.
Dulunya bicara hati itu diselangi nasihat keprihatinanya namun semuanya luntur
tidak bersisa. Kini hati itu menebal dengan egois manusia, hati itu semakin
sakit dengan racun dunia, ikhlasnya pudar tanpa sisa malah dendam kian
bermaharaja.
Kenapa dengan hati itu?
Ya Allah amankan semula hati yang panas itu. Agar ianya
tidak sakit dengan perit. Agar ianya mendingin dengan cinta. Subur dengan
bahagia.
Hatilah raja manusia, sebaiknya hati itu dijaga dengan
sempurna. Dicukupkan keperluannya dan dibekalkan semangatnya. Kerna dihati
kecil itulah bertakhtanya sebuah cinta. Lemahnya hati maka lemahlah segalanya.
Lumpuhnya hati maka lumpuhlah inspirasi cinta.
Apa yang termampu diri ini hanya mempu merayu pada
pemilikNya agar hati itu dilembutkan selalu dibajai dengan keikhlasan dan
dipimpin dalam panduan. Suburkan semula dengan keajaiban cintaNYa. Allahumma ya
muqallibal quluub! Sabbit qulubana, wa usratina wa muallimuna ala diinik, wa
ala rahmatik wa ala da’watik wa ala ibadatik. Allahumma aaamin.
Yaya masih mengharap berkuntumlah cinta yang dulu.
17022015
0830am
~laman ilhamku~
0 comments:
Post a Comment